15 Desa di Cirebon Terendam Banjir, BPBD Siapkan Langkah Pemulihan dan Pencegahan

INDOPOLITIKA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melaporkan bahwa 15 desa di wilayah tersebut terendam banjir sejak Kamis (23/1) malam, akibat curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan beberapa sungai meluap.

“Kami mencatat ada 15 desa di tujuh kecamatan wilayah timur Cirebon yang terdampak banjir pada Kamis. Bencana ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan meluapnya beberapa sungai,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, di Cirebon, Jumat (24/1/2025).

Deni menjelaskan, banjir ini terjadi akibat meluapnya tiga sungai utama di wilayah timur, yakni Sungai Ciputih, Singaraja, dan Ciberes. Ketinggian air yang merendam beberapa titik mencapai 60 cm dan turut membanjiri ruas Jalan Pantura Cirebon.

Menurutnya, kejadian ini berdampak pada 5.685 jiwa dari 3.280 Kepala Keluarga (KK) di 15 desa yang terendam banjir.

“Sejak pukul 19.00 WIB, banjir mulai menggenangi jalan dan rumah warga. Namun, kondisi pada Jumat pagi dilaporkan mulai membaik dengan air yang perlahan surut,” ujarnya.

Deni menjelaskan bahwa sejak terjadinya banjir, petugas BPBD telah bekerja sama dengan TNI, Polresta Cirebon, dan relawan untuk melakukan evakuasi warga serta mendata dampak bencana tersebut.

Selain itu, BPBD Kabupaten Cirebon mencatat adanya beberapa kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh warga yang terdampak banjir, seperti makanan, pakaian hangat, selimut, dan logistik lainnya.

“Kami segera melakukan penyisiran untuk evakuasi dan penanganan cepat. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan masyarakat dan penanganan yang efektif,” katanya.

Terkait dengan kejadian ini, pihaknya telah merekomendasikan langkah-langkah strategis untuk mencegah bencana serupa di masa depan, seperti normalisasi sungai dan rehabilitasi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Deni berharap langkah-langkah terpadu tersebut dapat membantu memulihkan kondisi di wilayah yang terdampak banjir, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana selama musim hujan.

“Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun pengungsi akibat banjir tersebut,” tambahnya. (Rzm)

Sumber: Indopolitika.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *