Potret Bu Wati ‘Babi Ngepet’ Depok: Gambaran Tetangga Iri Hati yang Bisa Terjadi di Sekitar Kita

INDOPOLITIKA.COM – Isu penangkapan babi ngepet di Depok, beberapa hari lalu masih jadi pembahasan menarik di kalangan masyarakat. Ya, meski diketahui isu itu hanya hoaks yang sengaja didesain oleh salah seorang tokoh agama setempat agar dirinya dikenal luas.

Tidak hanya tokoh masyarakat yang diketahui bernama Ibrahim yang jadi buah bibir. Tak kalah heboh adalah sosok Bu Wati. Nama perempuan satu inipun menjadi trending Twitter, Jumat (30/4/2021). Hingga siang ini, Bu Wati sudah dicuitkan hampir 9 ribu pengguna Twitter.

“Dari kemarin saya sudah pantau, Pak, orang ini. Ini dia berumah tangga dia nganggur tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, udah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan. Dia ini dekat rumah teman saya. Teman sayalah yang ngelaporin sebelum terjadi ini,” sambungnya,” kata Ibu Wati dalam potongan video yang viral.

Perbincangan hangat netizen, potret Bu Wati ‘babi ngepet’ Depok menjadi gambaran iri hati seorang tetangga yang bisa terjadi di sekitar kita, kapanpun itu.

“Mari belajar. Susah melihat orang susah dan senang melihat orang senang, gak urusi dia senang dengan cara apa kalau Cuma bikin kamu iri,” begitu kira-kira pesan salah seorang netizen, Albertus Ari Septiawan @TamaanArka.

“Bu Wati adalah potret nyata seseorang yg menilai orang lain dari tampak luarnya saja, plus ditambah bumbu prasangka buruk yg akut,” kata netizen lainnya, @vikaivanka.

Bu Wati sendiri harus menerima akibat fitnahannya. Tak hanya digeruduk warga, Wati juga diusir dari kontrakannya karena menyebar gosip soal babi ngepet ini. Warga masih tidak terima meski Wati meminta maaf dan memintanya pergi meninggalkan wilayah tersebut.

Ketua RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Syarif Nurzaman, mengatakan, sekitar pukul 15.00 WIB, massa kembali menyambangi rumah Wati. Mereka mengusir Wati dari wilayah tersebut. “Warga Kampung Baru nggak terima cukup begitu saja, minta maaf. Banyak yang mau melaporkan ke polisi,” kata Nurzaman saat dihubungi lewat telepon, Kamis (29/4/2021).

Nurzaman mengatakan dirinya sudah menengahi peristiwa itu. Emosi massa sudah terkendali, tapi warga menuntut Wati segera pindah dari Kampung Baru, Desa Ragajaya. “Akhirnya mereka menuntut ibu Wati harus pindah. Kondisi sudah terkendali. Ibu Wati juga udah beres-beres mau pindah,” ujarnya.

Alhasil, meski telah meminta maaf, namun akhirnya Wati pun angkat kaki dari kontrakannya yang berada di kawasan Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis 29 April 2021. [asa]

Sumber: Indopolitika.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *